Tradisi Malam Takbiran di Indonesia: Menyambut Kedatangan Idul Fitri

 

Oleh -Murodi al-Batawi

Malam Takbiran adalah kegiatan bertakbir pada sore dan malam hari sebelum hari raya Idul Fitri, yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, Malam Takbiran memiliki tradisi yang unik dan meriah, bila didandingkan dengan tradisi takbiran yang dilakukan di Dunia Islam lainnya.

Pengertian Takbiran

Diksi Takbiran, merupakan *isim masdar* dari kata dasar ، كبر، يكبر، تكبيرا
(*Kabbara, Yukabbiru, Takbiran) artinya; mengagungkan” atau “memuji” kebesaran Allah SWT. Kemudian, dari segi istilah *Takbiran aktivitas ibadah yang merujuk pada kegiatan mengucapkan kalimat الله اكبر (*Allah Maha Besar*) secara berulang-ulang sebagai bentuk pengagungan dan pujian kepada Allah SWT. Takbiran biasanya dilakukan pada malam sebelum hari raya Iedul Fitri dan Idul Adha, serta pada saat-saat tertentu lainnya seperti saat keluar dari masjid setelah shalat Jumat atau shalat Id.

Sejarah Malam Takbiran

Malam Takbiran memiliki sejarah yang panjang. Tradisi ini berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW, di mana beliau dan para sahabatnya melakukan takbir dan tahmid pada malam sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi di masa Nabi ini kemudian dilanjutkan pada masa sahabat, tabi’in tabi’in hingga sekarang, sehingga Muslim di Dunia selalu melakukannya pada malam hari menjelang Iedul Fitri.

Dalam menghidupkan Malam Takbiran Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dan Tabi’in dengan mengucapkan kalimat takbir dan tahmid pada malam sebelum hari raya Iedul Fitri dan Irdul Adha. Beliau juga mengajarkan para Sahabatnya untuk melakukan takbir dan tahmid pada malam tersebut. Kemudian para Sahabat Nabi Muhammad SAW, seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman, melanjutkan tradisi takbir dan tahmid pada malam sebelum Hari Raya Iedul Fitri.

Selanjutnya pada masa Tabi’in-Tabi’in, yaitu murid-murid para Sahabat, juga melanjutkan tradisi takbir dan tahmid pada malam sebelum Hari Raya. Kemudian mereka juga menambahkan beberapa kegiatan lainnya, seperti membaca Al-Qur’an.

Kemudian, perayaan malam Takbiran juga berkembang di Indonedia, terutama pada masa kesultanan Islam;sepertinpada masa Kesultansan Cirebon dan Banten, tradisi malam takbiran juga dilakukan bahkan lebih meriah dibandingkan dengan masa-masa awal Islam. Perayaan Malam Takbiran pada masa Kesultanan Cirebon dan Banten memiliki beberapa karakteristik yang unik dan berbeda dengan perayaan Takbiran modern.

Pada masa Kesultanan Cirebon, perayaan Malam Takbiran dilakukan dengan sangat meriah dan khidmat. Masyarakat Muslim berkumpul di Masjid Agung Cirebon untuk melakukan takbir dan tahmid, diiringi dengan bedug dan kentongan. Mereka beramai mengucapkan kakimat takbir hingga bergema dan mengetarkan hati para pelaku dan pendengarnya. Ini dilakuan sebagai media dakwah agar masyarat yang belum Islam mau mengikuti tradisi ini dan kemudian mereka bersyahadat menjadi muslim.

Sementara pada masa Kesultanan Banten, perayaan Malam Takbiran dilakukan dengan sangat besar dan meriah, seperti yang dilakukan muslim Cirebon. Masyarakat Muslim berkumpul di Masjid Agung Banten untuk melakukan takbir dan tahmid, diiringi dengan bedug dan kentongan. Perayaan ini juga dihadiri oleh Sultan dan pejabat-pejabat.

Pada masa Kesultanan Cirebon dan Banten, perayaan Malam Takbiran memiliki beberapa tradisi unik, seperti:

– Menggunakan bedug dan kentongan untuk mengiringi takbir dan tahmid.
– Melakukan prosesi arak-arakan obor dan lampion.
– Mengadakan pertandingan bedug dan kentongan.
– Mengadakan perayaan “Sintren” atau “Sentrungan” yang merupakan perayaan khas Cirebon.

Selain itu, Sultan dan ulama memainkan peran yang sangat penting dalam perayaan Malam Mereka mengajarkan masyarakat tentang pentingnya Takbir untuk memuji dan membesarkan nama Allah.

Tradisi Perayaan Malam Takbiran di Indonesia Modern

Perayaan Malam Takbiran di Indonesia sudah berlangsung lama dan kemudian menjadi sebuah tradisi yang sangat baik bagi perkembangan tradisi dan budaya Islam di Indonesia. Di antara tradisi unik dalam merayakan malam Takbiran adalah sebagai berikut:

1. Takbir Keliling: Di Indonesia, Malam Takbiran dirayakan dengan takbir keliling, di mana masyarakat berkumpul dan melakukan takbir sambil berjalan keliling kampung atau kota. Di Jakarta dan komunitas masyarakat Betawi, juga melakukan hal yang sama. Mereka melakukan Takbir Keliling atau *Tarling* keliling kota Jakarta. Tradisi ini dahulu pernah menjadi agenda rutin setiap malam takbiran, kecuali saat Covid-19, dilarang oleh pemerintah, khawatir dapat menularkan penyakt tersebut. Tapi kini, tradisi tersebut akan tetap dilaksanakan.

2. Pawai Obor: Di beberapa daerah, Malam Takbiran dirayakan dengan pawai obor, di mana masyarakat membawa obor dan melakukan takbir sambil berjalan.

3, Bacaan Takbir

Setelah shalat tarawih, umat Muslim di Indonesia melakukan bacaan takbir, yang dipimpin oleh imam atau khatib.
5. Makan Bersama: Setelah bacaan takbir, umat Muslim di Indonesia makan bersama dengan keluarga dan tetangga. Bahkan ada yang sudah menjadi tradisi berdo’a dan makan bersama di masjid atau mushalla dan ada juga yang berdo’a bersama dari satu rumah ke rumah lainnya, seperti yang terjadi pada masyarakat Betawi, untuk berdo’a bersama kemudian mereka pulang membawa berkat. Tradisi ini masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat Betawi.

Makna Malam Takbiran

Malam Takbiran memiliki makna yang mendalam, di antaranya yaitu:

1. Mengagungkan Allah SWT: Malam Takbiran adalah kesempatan untuk mengagungkan Allah SWT dan memuji kebesaran-Nya.
2. Meningkatkan Kesadaran: Malam Takbiran juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ibadah dan taqwa.
3. Memperkuat Ukhuwah: Malam Takbiran juga merupakan kesempatan untuk memperkuat ukhuwah (persaudaraan) antara sesama umat Muslim.

Dengan demikian, Malam Takbiran adalah tradisi yang sangat penting dalam kalender Islam di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya memperkuat iman dan taqwa, tetapi juga memperkuat ukhuwah dan kesadaran akan pentingnya ibadah.
Demikian dan terima kasih, semoga bermanfaat.(Odie).

Pamulang, 25 Maret 2025
Murodi al-Batawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *