Tradisi Menyambut Bulan Rajab di Betawi

Oleh : Murodi al-Batawi

Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu yang luar biasa. Siapa dia? Dia adalah salah satu bulan yang ada dalam kalender Islam, yaitu Bulan Raja. Rajab merupakan salah satu bulan yang sangat mulia dan banyak memiliki keutamaan dalam Islam, karenanya, umat Islam di dunia sangat antusias menanti kedatangannya, termasuk masyarakat Muslim di Betawi. Bahkan sudah menjadi sebuah tradisi yang terus dipertahan oleh Muslim Betawi. Bagi Muslim Betawi, kadatangan bulan Rajab sering dianggap sebagai bulan yang membawa keberkahan, kebahagiaan dan keselamatan.

Makna dan Keutamaan Bulan Rajab

Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalende Islam. Kata Rajab berasal dari kata “Rajaba”, artinya “Menghormati” atau Mengagungkan. Nama ini diberikan karens pada bulan ini, suku-suku Arab dahulu menghormati dan menghentikan semua peperangan dan pertumpahan darah.

Di antara keutamaan bulan Rajab adalah : Pintu Taubat terbuka lebar dan semua dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Di sinilah kesempatan terbaik umat Islam untuk berdo’a dan minta ampun dengan melakukan Taubatan Nasuha. Insya Allah diampuni segala dosa, dan kesalahannya, selain dosa syirik.

Tradisi Rajaban di Betawi

Masyarakat Betawi yang dikenal sebagai masyarakat religius, selalu berusaha mengamalkan semua tradisi dan ajaran Islam. Mereka begitu sangat percaya bahwa tradisi Islam dan ajarannya akan mampu membawa keberkahan, keselamatan dan kebahagiasn mereka, di dunia dan akhirat. Biasanya mereka membersihkan diri dengan mandi di sore hari menjelang shalat Ashar. Kemudian usai shalat Ashar, mereka berdzikir, bertasbih dan membaca al-qur’an sambil menunggu waktu shalat maghrib. Kenapa mereka menunggu waktu hingga maghrib..? Karena mereka percaya bahwa pergantian tahun dan bulan dalam tradisi Islam diawali saat menjelang maghrib. Selain itu, mereka percaya saat itu adalah waktu yang mujarab dan segala do’a dan permohonan akan diijabah oleh Allah swt.

Selain itu, pada malam harinya, terutama setelah Shalat Isya dan sebelum tidur, Muslim Betawi melalukan Shalat Istikharah untuk memohon bimbingan dan keputusan yang tepat dari Allah swt mengenai pilihan hidup buat mereka. Setelah itu mereka berdzikir dan bermunajat agar permohonan mereka diberikan yang terbaik.

Kemudian pada hari pertama bulan Rajab, mereka berpuasa sebagsi bentuk ibadah dan meningkatkan ketakwaan.

Selain melakukan tradisi tersebut, Muslim Betawi mengadakan kajian dan pengajian untuk memperdalam pengetahuan agama dengan mengundang ulama untuk memberikan materi ilmu agama Islam agar mereka semakin tahu tentang ajaran Islam yang sesungguhnya.

Di samping itu, tradisi lain yang dilakukan Muslim Betawi memberikan Infaq dan Sadaqah untuk fakir miskin, yatim piatu dan kelompok dhu’afa. Mereka menyisihkan pendapatan untuk berbagi antar sesams umat Islam, yang tidak hanya diberikan kepada Muslim Betawi yang termasuk 8 Asnaf, tetapi diberikan kepada mereka yang betul-betul membutuhkan finansial.

Peringatan Isra Mi’raj di Betawi

Selain tradisi yang dipertahankan tersebut di atas, ada tradisi Muslim Dunia yang juga dilakukan, seperti tradisi memperingati perayaan Isra Mi’raj. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan mengundang para Kyai atau Ulama sebagai narasumber untuk memberikan ceramah materi keislaman. Biasanya mereka menjelaskan bercerita tentang sejarah Nabi Muhammad saw, khususnya ketika mendapat panggilan dari Allah swt untuk bertemu dengan Allah dan diperlihatkan segala kekuasaan Allah swt. dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu.

Ciputat, 31 Desember 2024
Murodi al- Batawi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *