Oleh: Murodi al-Batawi
Umat Islam Dunia kini memasuki hari kedua berpuasa Ramadhan. Mereka menjalaninya dengan ikhlas, sabar dan tawakkal kepada Allah, seperti yang diajarkan Islam. Kemudian, Muslm Dunia menjelang Maghrib mereka ada yang datang dan berkumpul di Masjid, Mushalla untuk berbuka bersama. Ada yang janjian berkumpul dan bertemu untuk mengadakan buka puasa bersama di restoran atau Cafe. Dan tidak sedikit yang berkumpul bersama keluarga besar untuk mengadakan buka puasa bersama, yang mungkin hanya bisa dilakukan setahun sekali atau beberapa kali. Bahkan tak jarang komunitas Muslim yang berasal dari komunitas tertentu, seperti anggota group WA dari kelompok alumni salah satu lembaga pendidikan atau perkantoran, mereka janji melakukan pertemuan atau reuni untuk berbuka puasa bersama. Jadi mereka reuni sambil buka puasa bersama.
Tapi, apakah mereka mengetahui kapan dan siapa serta bagaimana acara buka puasa bersama ini dilakukan yang kemudian menjafi sebuah tradisi dalam Islam, khususnya pada setiap Ramadhan.
Berikut akan dinarasikan sedikit terkait acara pelaksanaan buka puasa bersama.
Sejarah awal dan Perkembangan Buka Puasa Bersama
Tradisi berbuka puasa bersama memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Kegiatan ini mengikuti Sunnah Nabi Muhammad saw, karena sejak diwajibkannya Puasa Ramadhan pada tahun ke-3 hijrah, Nabi dan para sahabatnya melakukannya di Masjid Nabawi. Kemudian, setelah Rasulullah saw wafat, tradisi berbuka puasa bersama terus berkembang di masa sahabat. Para sahabat biasa berbuka puasa bersama-sama di masjid-masjid dan rumah-rumah penduduk.
Perkembangan di Masa Tabi’in
Dan tradisi tersebut tetap dilanjutkan pada masa tabi’in, tradisi berbuka tetap dilanjutkan. Para tabi’in biasa berbuka puasa bersama-sama di masjid-masjid dan rumah-rumah penduduk.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah tradisi berbuka puasa bersama menjadi sangat populer. Para khalifah Abbasiyah biasa mengadakan acara berbuka puasa bersama di istana-istana mereka.4. Masyarakat dan para pejabat mengadakan acara berbuka puasa bersama di istana dan masjid-masjid.
Perkembangan di Masa Modern
Kemudian pada masa modern, tradisi berbuka puasa bersama terus berkembang. Banyak komunitas Muslim di seluruh dunia yang mengadakan acara berbuka puasa bersama di masjid-masjid, komunitas, dan rumah-rumah penduduk. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, tradisi berbuka puasa bersama telah berkembang menjadi lebih luas. Banyak komunitas Muslim di seluruh dunia yang menggunakan media sosial dan platform online untuk mengadakan acara berbuka puasa bersama secara virtual.
Makna Tradisi Buka Puasa Bersama
Makna Sosiohistoris
1. Penguatan Ukhuwah Islamiyah: Berbuka puasa bersama merupakan salah satu cara untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam. Kegiatan ini mempereratkan hubungan sosial dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat Islam.
2. Pengembangan Kepedulian Sosial: Berbuka puasa bersama juga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kepedulian sosial di antara umat Islam. Kegiatan ini mempereratkan hubungan sosial dan memperkuat rasa kepedulian di antara umat Islam.
3. Pelestarian Tradisi: Berbuka puasa bersama merupakan salah satu cara untuk melestarikan tradisi Islam. Kegiatan ini mempereratkan hubungan antara generasi tua dan muda, serta memperkuat rasa identitas keIslaman.
Makna Filosofis
1. Pembersihan Jiwa: Berbuka puasa bersama merupakan salah satu cara untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan. Kegiatan ini mempereratkan hubungan antara umat Islam dengan Allah SWT.
2. Pengembangan Kesabaran: Berbuka puasa bersama juga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kesabaran di antara umat Islam. Kegiatan ini mempereratkan hubungan antara umat Islam dengan Allah SWT, serta memperkuat rasa kesabaran di antara umat Islam.
3. Pelestarian Keadilan: Berbuka puasa bersama merupakan salah satu cara untuk melestarikan keadilan di antara umat Islam. Kegiatan ini mempereratkan hubungan antara umat Islam dengan Allah SWT, serta memperkuat rasa keadilan di antara umat Islam.
Makna Simbolis
1. Pemecahan Puasa: Berbuka puasa bersama merupakan simbol pemecahan puasa, yang berarti melepaskan diri dari keterikatan duniawi dan mengarahkan diri kepada Allah SWT.
2. Pengembangan Kekuatan Jiwa: Berbuka puasa bersama juga merupakan simbol pengembangan kekuatan jiwa, yang berarti meningkatkan kesabaran, keadilan, dan kepedulian sosial di antara umat Islam.
3. Pelestarian Persatuan: Berbuka puasa bersama merupakan simbol pelestarian persatuan di antara umat Islam, yang berarti mempereratkan hubungan sosial dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat Islam.
Berbuka puasa bersama memiliki banyak makna, antara lain; makna sosiohistoris, filosofis, dan simbolis yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Kegiatan ini mempereratkan hubungan sosial, memperkuat rasa persaudaraan, dan mempereratkan hubungan antara umat Islam dengan Allah SWT.
Pendapat Para Imam Mazzhab Fiqh dan Para Mujtahid
Para Imam Mazhab Fiqh semua sepakat bahwa Hukum mengadakan Buka Puasa Bersama adalah *Sunnah* yang sangat dianjurkan. Karena menurut mereka, bahwa buka puasa bersama dapat mempereratkan hubungan sosial dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat Islam. Sementara menurut para Mujtahid Islam, seperti Syaikh Muhammad Abduh dan Yusur Qaradhawi, mereka juga mengatakan bahwa buka puasa bersama dapat mempereratkan hubungan sosial dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat Islam.
Cara Umat Islam Menyediakan Makanan Berbuka
Terdapat beberapa cara umat Islam menyediakan bahan berbuka puasa bersama di Masjid.
Cara Pertama
Membawa Makanan dari Rumah
Di beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia, umat Islam biasanya membawa makanan dari rumah untuk berbuka puasa bersama di masjid. Makanan yang dibawa biasanya adalah makanan ringan seperti kurma, roti, dan keju.
Cara Kedua:
Pengurus Masjid dan Masyarakat Menyediakan Makanan
Di beberapa negara, seperti Arab Saudi dan Mesir, pengurus masjid dan masyarakat biasanya menyediakan makanan untuk berbuka puasa bersama di masjid. Makanan yang disediakan biasanya adalah makanan utama seperti nasi, kebab, dan sayuran. Seperti yang ada di Masjid Istiqlal, hampir setiap hari ada buka bersama. Panitia menyediakan sekitar 4000 snack dan nasi kotak untuk dimakan bersama saat berbuka puasa Ramadhan.
Cara Ketiga:
Gotong Royong
Di beberapa negara, seperti Turki dan Pakistan, umat Islam biasanya melakukan gotong royong untuk menyediakan makanan untuk berbuka puasa bersama di masjid. Makanan yang disediakan biasanya adalah makanan utama seperti nasi, kebab, dan sayuran.
Cara Keempat:
Donasi Makanan
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Kanada, umat Islam biasanya melakukan donasi makanan untuk menyediakan makanan untuk berbuka puasa bersama di masjid. Makanan yang disediakan biasanya adalah makanan utama seperti nasi, kebab, dan sayuran.
Buka puasa Bersama Ramadhan yang yang dilajukan Nabi Muhammad saw, terus berlanjut dari masa Sahabat, Tabi’in hingga kini, merupakan tradisi yang terus diwariskan dan dipertahankan, meski hanya sunnah. Paling tidak banyak makna dalam tradisi tersebut, di antaranya makna sosial, menjalin kebersamaan dan kepedulian sosial.
Demikian, insyaAllah bermanfaat.(odie).
Pamulang, 02 Maret 2029.
Murodi al- Batawi